مرحبا بكم في بلوق Tajudin ( Fastabiqul Khairat خيرت )

Jumat, 04 Februari 2011

SMAN 1 Ngabang Gelar Apel Setiap Hari


SMA Negeri 1 Ngabang setiap hari Senin pagi mulai jam 7.00 wib sampai selesai dilaksanakan Apel pagi dalam rangka Pembinaan. Tidak hanya itu Apel Rutin setiap pagi juga  dilaksanakan. Hal ini membuktikan ke eksistensi sekolah dalam meningkatkan pendidikan yag bermutu.


Acara Apel pagi setiap hari Senin ini, kata Tajudin, S.Pd.I. Guru Agama Islam Apel Senin dan Apel rutin setiap hari selalu kami lakukan, hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan disiplin para  siswa dan dewan guru, serta staf yang ada di SMAN 1ngabang.  “Tujuan Apel ini tidak lain agar pendidik dan yang didik senantiasa semangat dan sungguh-sungguh, bekerja  dan menjalan kan tugas dengan baik dalam memberikan pelayanan kepada terhadap pendidikan.

Kegiatan Apel pagi hari Senin kata Tajudin sudah hal yang biasa, karena sejak dulu sudah sering dilakukan. Akan tetapi apel rutin setiap hari pagi dan pulang sekolah, dilaksanakan sejak tahun 2010  yang kepala sekolah nya Drs Asoardi Ador , sampai sekarang  tetap eksis berjalan  dengan penuh semangat dalam rangka pengabdian kepada Negara dan Bangsa
.
Pelaksanaan Apel pagi setiap hari Senin ini  diikuti oleh seluruh siswa dan seluruh dewan Guru petugas Apel secara bergiliran, dari mulai Pembina Apel,  dan khusus Pembina Apel  setiap hari secara bergiliran menjadi Pembina Apel tersebut.
Setiap pembina Apel memberikan menyampaikan pembinaannya kepada seluruh peserta Apel menyangkut segala sesuatu yang berkenaan dengan upaya peningkatan disiplin bagi siswa dan peningkatan kinerja bagi dewan guru dan satap tata Usaha.

Hasil yang didapat dari kegiatan ini adalah, seluruh karyawan merasa tumbuh semangat patriotisme/rasa pengabdiannya, timbul semangat dan gairah bekerjanya dan selalu diingatkan tetang pentingnya seorang karyawan memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya kepada generasi di bumi intan ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Bersentuhan Suami-Isteri Setelah Berwudlu, Batalkah?"

ada 2 pendapat tentang Batalnya wudhu Bersentuhan antara suami istri. Dalam daftar hal-hal yang membatalkan wudhu, sentuhan kulit secara langsung antara laki-laki dan wanita yang bukan mahram, termasuk masalah yang diperdebatkan para ulama. Sebagian mengatakan bahwa sentuhan itu membatalkan wudhu` dan sebagian mengatakan tidak. Sebab perbedaan pendapat mereka didasarkan pada penafsiran ayat Al-Quran yaitu: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَقْرَبُوا الصَّلاةَ وَأَنْتُمْ سُكَارَى حَتَّى تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ وَلا جُنُبًا إِلَّا عَابِرِي سَبِيلٍ حَتَّى تَغْتَسِلُوا وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَى أَوْ عَلَى سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَفُوًّا Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik; sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pema’af lagi Maha Pengampun.” a. Pendapat yang Membatalkan Sebagian ulama mengartikan kata MENYENTUH sebagai kiasan yang maksudnya adalah jima` . Sehingga bila hanya sekedar bersentuhan kulit, tidak membatalkan wuhu`. Ulama kalangan As-Syafi`iyah cenderung mengartikan kata MENYENTUH secara harfiyah, sehingga menurut mereka sentuhan kulit antara laki-laki dan wanita yang bukan mahram itu membatalkan wudhu`. Menurut mereka, bila ada kata yang mengandung dua makna antara makna hakiki dengan makna kiasan, maka yang harus didahulukan adalah makna hakikinya. Kecuali ada dalil lain yang menunjukkan perlunya menggunakan penafsiran secara kiasan. Dan Imam Asy-Syafi`i nampaknya tidak menerima hadits Ma`bad bin Nabatah dalam masalah mencium. Namun bila ditinjau lebih dalam pendapat-pendapat di kalangan ulama Syafi`iyah, maka kita juga menemukan beberapa perbedaan. Misalnya, sebagian mereka mengatakan bahwa yang batal wudhu`nya adalah yang sengaja menyentuh, sedangkan yang tersentuh tapi tidak sengaja menyentuh, maka tidak batal wudhu`nya. Juga ada pendapat yang membedakan antara sentuhan dengan lawan jenis non mahram dengan pasangan . Menurut sebagian mereka, bila sentuhan itu antara suami isteri tidak membatalkan wudhu`. b. Pendapat yang Tidak Membatalkan Dan sebagian ulama lainnya lagi memaknainya secara harfiyah, sehingga menyentuh atau bersentuhan kulit dalam arti fisik adalah termasuk hal yang membatalkan wudhu`. Pendapat ini didukung oleh Al-Hanafiyah dan juga semua salaf dari kalangan shahabat. Sedangkan Al-Malikiyah dan jumhur pendukungnya mengatakan hal sama kecuali bila sentuhan itu dibarengi dengan syahwat , maka barulah sentuhan itu membatalkan wudhu`. Pendapat mereka dikuatkan dengan adanya hadits yang memberikan keterangan bahwa Rasulullah SAW pernha menyentuh para isterinya dan langsung mengerjakan shalat tanpa berwudhu` lagi. Dari Habib bin Abi Tsabit dari Urwah dari Aisyah ra dari Nabi SAW bahwa Rasulullah SAW mencium sebagian isterinya kemudian keluar untuk shalat tanpa berwudhu`. Lalu ditanya kepada Aisyah, ”Siapakah isteri yang dimaksud kecuali anda?” Lalu Aisyah tertawa. . Wallahu a’lam bish-shawabWassalamu ‘alaikum warahmatullahi wa barakatuh

http:/tajudindiary.blogspot.com

selamat datang di blog Tajudin

Mengapa kita tidak boleh menambah ajaran dalam agama, Padahal kegiatan tersebut sangat baik

Aliansi Reporter Landak

Aliansi Reporter Landak
NGABANG. Usai acara pengambilan sumpah dan janji anggota DPRD Landak periode 2009-2014 dilanjutkan acara tambahan yakni pemberian penghargaan Rakyat Award 2009 dari Aliansi Reporter Landak (ARL) kepada wakil rakyat dengan tiga kategori yaitu, suara figur terbanyak per daerah pemilihan, suara lintas partai politik terbanyak dan anggota dewan terpilih tiga periode. Untuk suara figur terbanyak diraih Anjiu, Heri Saman SH MH, Simson Umar dan Markus Amid STh MDiv, piagam dan bingkisan diserahkan oleh Wakil Gubernur Kalbar Drs.Christiandy Sanjaya, SE MM. Kemudian untuk suara figur lintas partai politik diraih Markus Amid STh MDiv dan Heri Saman SH MH piagam diserahkan oleh Bupati Landak DR Drs Adrianus Asia Sidot MSi, dan terakhir anggota dewan yang terpilih tiga periode yakni Klemen Apui Sip, Markus Amid STh MDiv dan Adrianus Yanto Nunus SH MH, piagam diserahkan oleh Ketua Pengadilan Negeri Mempawah Maringan Marpaung SH MH. Menurut Ketua ARL, Heri Irawan SP, pemberian Rakyat Award ini sudah yang kedua kalinya, tahun 2004 lalu juga kita berikan kepada para wakil rakyat yang masuk kategori ini. Ia berharap wakil rakyat ini harus terlepas dari kepentingan golongan atau parpol dan harus senantiasa berkonsentrasi terhadap tanggung jawabnya. Dengan kata lain, seorang wakil rakyat yang terpilih harus memusatkan diri terhadap tugasnya. Seterusnya seorang wakil rakyat adalah pemimpin yang harus dapat melihat potensi yang ada pada dirinya sendiri dan lingkungan masyarakat. Potensi diri dapat dimunculkan salah satunya melalui keteladanan. “Pada akhirnya, seluruh potensi yang ada dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat. Dan seharusnya seorang wakil rakyat sebagai orang yang dipilih untuk menyuarakan aspirasi masyarakat Kabupaten Landak harus tahu dan paham tentang tugas dan kewajibannya,” ungkapnya. Adapun jajaran pengurus ARL yakni yakni Heri Irawan (Ketua), Kundori (Sekretaris), Devi Zulkarnain (Bendahara) dan sejumlah anggotanya, Ya’ Syahdan, Sartiman, Agus Budianto, Tajudin dan Anton.

Kisah

KISAH YANG SANGAT MENYEDIHKAN.. (SUMPAH!!) “Sepasang suami isteri – seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan cantik berusia tiga setengah tahun. Sendirian ia di rumah dan kerap kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur. Bermainlah dia bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga dan lain-lain di halaman rumahnya. Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat mobil ayahnya diparkirkan mobil1.jpg, tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya karena mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak-anak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya. Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja motor.jpgkarena ingin menghindari macet. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah. Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, Kerjaan siapa ini !!! . Pembantu rumah yang tersentak engan jeritan itu berlari keluar. Dia juga beristighfar. Mukanya merah adam ketakutan lebih-lebih melihat wajah bengis tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan Saya tidak tahu..tuan. Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan? hardik si isteri lagi. Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata Dita yg membuat gambar itu ayahhh.. cantik kan! katanya sambil memeluk ayahnya sambil bermanja seperti biasa.. Si ayah yang sudah hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus dipukulkannya berkali-kali ke telapak tangan anaknya . Si anak yang tak mengerti apa apa menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya. Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dikenakan. Pembantu rumah terbengong, tidak tahu harus berbuat apa Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan kiri anaknya. Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar. Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka-luka dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiramnya dengan air, dia ikut menangis. Anak kecil itu juga menjerit-jerit menahan pedih saat luka-lukanya itu terkena air. Lalu si pembantu rumah menidurkan anak kecil itu. Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah. Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu ke majikannya. Oleskan obat saja! jawab bapak si anak. Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya. Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu, meski setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. Dita demam, Bujawab pembantunya ringkas. Kasih minum panadol aja , jawab si ibu. Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar pembantunya. Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Dita terlalu panas. Sore nanti kita bawa ke klinik.. Pukul 5.00 sudah siap kata majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter mengarahkan agar ia dibawa ke rumah sakit karena keadaannya susah serius. Setelah beberapa hari di rawat inap dokter memanggil bapak dan ibu anak itu. Tidak ada pilihan.. kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu dipotong karena sakitnya sudah terlalu parah dan infeksi akutIni sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya maka kedua tangannya harus dipotong dari siku ke bawah kata dokter itu. Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yg dapat dikatakan lagi. Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, si ayah bergetar tangannya menandatangani surat persetujuan pembedahan. Keluar dari ruang bedah, selepas obat bius yang disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga keheranan melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata. Ayah.. ibu Dita tidak akan melakukannya lagi. Dita tak mau lagi ayah pukul. Dita tak mau jahat lagi Dita sayang ayah..sayang ibu., katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya. Dita juga sayang Mbok Narti.. katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuat wanita itu meraung histeris. Ayah.. kembalikan tangan Dita. Untuk apa diambil.. Dita janji tidak akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Dita mau makan nanti ? Bagaimana Dita mau bermain nanti ? Dita janji tidak akan mencoret-coret mobil lagi, katanya berulang-ulang. Serasa hancur hati si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung-raung dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi tiada manusia dapat menahannya. Nasi sudah jadi bubur. Pada akhirnya si anak cantik itu meneruskan hidupnya tanpa kedua tangan dan ia masih belum mengerti mengapa tangannya tetap harus dipotong meski sudah minta maafTahun demi tahun kedua orang tua tersebut menahan kepedihan dan kehancuran bathin sampai suatu saat Sang Ayah tak kuat lagi menahan kepedihannya dan wafat diiringi tangis penyesalannya yg tak bertepi, Namun., si Anak dengan segala keterbatasan dan kekurangannya tersebut tetap hidup tegar bahkan sangat sayang dan selalu merindukan ayahnya.. “ resapi dan renungi gan,bukan sedih/terharunya yang kita cari tapi pengaruh positifnya kisah ini untuk kehidupan kita